Selasa, 22 September 2015

tauran pelajar }




tauran pelajar





Di ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah pengantar  Pendidikan
{ tauran pelajar }


                                              


Disusun Oleh  :
·        I Komang Adi Purnawan           ( 131 111 42 )
·        Ni luh novianti                                      ( 131 111 50 )
·        I kadek yuda paramarta            ( 131 111 34 )
·        Ni Wayan budi ariani                 ( 131 111 46 )
·        KD adiar tawan                          ( 131 111 30 )
·        Ni nyoman apriani                     ( 131 111 38 )
·       Ni nyoman Tri mega sari         ( 131 111 58 )

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU
SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU NEGERI GDE PUDJA MATARAM
2013


KATA PENGANTAR


Puji syukur kita panjatkan kepada ida shang hyang whidi wase  yang telah memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada saya sehingga makalah ini dapat saya selesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Berikut ini akan saya persembahkan sebuah makalah yang berjudul “ Perilaku Sosial Tawuran antara Kelompok Pelajar “ .

Saya menyadari sekali bahwa makalah ini jauh dari ketidaksempurnaan baik dari segi bentuk penyusunannya ataupun secara keseluruhannya. Apabila terdapat salah penulisan dalam makalah ini saya mohon maaf yang sebesarnya karena saya juga masih dalam tahap belajar.

Dengan demikian, saya ingin mengucapkan terimakasih untuk para pembaca yang telah ,membaca makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang baik untuk kita semua.



DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ..................................................................................         
DAFTAR ISI       ............................................................................................         

                     PENDAHULUAN
A.                 Latar Belakang ............................................................................        1
B.                 Tujuan  ........................................................................................        2

                     PERMASALAHAN
      A.                    Pengertian Tawuran ....................................................................        3
      B.                    Faktor – faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Tawuran...........        4
      C.                    Contoh Kasus Tawuran Antar Pelajar ........................................        5
     D.                     Cara Mencegah Tawuran Antar Pelajar ......................................        6
                     PENUTU
A.                 Kesimpulan .................................................................................       7

DAFTAR PUSTAKA


PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Hal ini terbukti dengan terjadinya peristiwa – peristiwa tawuran para pelajar yang saat ini sedang maraknya terjadi. Tawuran saat ini juga sudah menjadi hal yang biasa bagi masyarakat.
Banyaknya tawuran antar pelajar yang terjadi di kota – kota besar di Indonesia merupakan sebuah fenomena yang menarik untuk di bahas. Perilaku pelajar yang anarkis berasal dari banyak faktor yang mempengaruhi baik faktor internal ataupun eksternal.
Perlikau tawuran pelajar bukan hanya mengakibatkan kerugian harta benda atau korban cidera tetapi bisa sampai merenggut nyawa orang lain. Di mata mereka nyawa tidak ada harganya, bahkan mereka merasa bangga jika berhasil membunuh pelajar sekolah lain yang mereka anggap musuh mereka.
Oleh karena itu , dalam makalah ini saya akan membahas secara keseluruhan tentang aksi tawuran pelajar. Karena jika hal ini terus dibiarkan maka bangsa kita akan semakin hancur, hapuslah kekerasan dalam citra bangsa kita.

















B.     Tujuan :
Karya tulis ini bertujuan agar para pelajar menyadari bahwa tindakan asusila tawuran adalah tindakan yang sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang pelajar.
Memajukan bangsa kita agar lebih baik dari bangsa lain dengan cara mencetak prestasi – prestasi yang membanggakan. Mengahapus tindakan kekerasan pada jiwa seseorang yang menimbulkan dampak negatif untuk orang lain ataupun dirinya sendiri.
Berharap supaya kita semua saling bekerjasama untuk meningkatkan kualitas pendidikan bangsa Indonesia, merubah sistem pendidikan yang lebih baim agar siswa – siswi merasa nyaman belajar di sekolah.
Sehingga para pelajar setiap harnya selalu bersemangat untuk menimba ilmu pengetahuan di sekolahnya masing – masing.



















PERMASALAHAN

A.    Pengertian Tawuran
Tawuran merupakan suatu kegiatan perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok atau suatu rumpun masyarakat.

B.     Faktor – faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Tawuran
1.      Faktor internal
Ketidakmampuan/kurang mampunya beradaptasi dengan lingkungan sosial yang kompleks menimbulkan tekanan pada setiap orang. Terutama pada remaja yang mentalnya masih labil dan masih dalam pencarian jati diri dan tujuan hidup. Kekompleksan seperti keberagaman budaya, kemampuan ekonomi dan pandangan tidak bisa diterima sehingga dilampiaskan lewat kekerasan.
Saat tidak mampu beradaptasi, rasa putus asa, menyalahkan orang lain dan memilih cara instan untuk memecahkan persoalan membuat rasa frustasi semakin mengendalikan emosi pelajar yang labil. Ketidakpekaan terhadap perasaan sesamanya mengakibatkan pelajar tega menganiaya hingga membunuh sesamanya. Sebenarnya, dalam diri mereka butuh pengakuan.

2.      Faktor keluarga
Jika keluarga tidak bahagia, bahkan ada kekerasan dalam rumah tangga akan berdampak pada mental psikologis anak. Secara tidak langsung, remaja akan meniru pola yang ia lihat di dalam keluarganya. Anak yang terlalu dilindungi orangtuanya (dimanja) juga akan sama saja. Saat bergabung dalam kelompok sosialnya di sekolah, ia akan menyerahkan diri secara total tanpa memiliki kepribadian dan prinsip yang kuat.
Penyesuaian emosional yang kurang memadai ditambah dengan kelompok sosial yang tidak benar semakin memungkinkan terjadinya tawuran antar pelajar.

3.      Faktor sekolah
Kebosanan di dalam ruang belajar mengajar seperti tindak belajar mengajar yang monoton, tidak mengijinkan siswa untuk bertindak kreatif, terlalu mengekang dan otoriter juga menjadi pengaruh. Sebagian besar hidup remaja juga dihabiskan di sekolah, tempat ia belajar sekaligus mengekspresikan dirinya. Tak heran jika sekolah sering disebut sebagai rumah kedua.
Siswa yang bosan akan memilih untuk bersenang-senang di luar sekolah. Guru sekolah dinilai sebagai pihak otoriter yang gemar menghukum siswanya ketimbang mendidik dalam arti yang sebenarnya.

4.      Faktor lingkungan
Faktor ini jauh lebih luas daripada lingkungan rumah remaja. Lingkungan ini juga berbicara sekolah, media televisi, media cetak dan ketidakpuasan atas negara atau fasilitas negara. Jika diruntut dari faktor lingkungan, media-media dan teladan pemerintah juga menjadi sorotan atas tawuran pelajar.
Masih ingat dengan kasus perkelahian dewan yang terhormat? Media yang menampilkan dan oknum yang berbuat juga bisa dipersalahkan karena memberi teladan yang buruk.
Rasa solidaritas yang diberikan remaja, seringkali berada di jalur yang salah. Sebaiknya perlu ditekankan ulang akan pentingnya mengendalikan rasa solidaritas dengan akal pikiran sehat dan jiwa toleransi antar manusia yang tinggi. Solidaritas tidak selalu ikut-ikutan dalam hal buruk.


C.    Contoh Kasus Tawuran Antar Pelajar :

Kamis, 20 oktober 20011 | 12:00 WIB
Lombok post - Aksi kekerasan yang dilakukan pelajar belum berhenti. Bahkan, kekerasan pelajar yang dilakukan dalam tawuran antarpelajar di kawasan Seragalas, sandubaya, kamis (20/10) pukul 12:00, menyebabkan Ahmad sudarsana  (17), pelajar SMAN 6 Mataram , tewas disabet senjata tajam oleh pelaku yang juga berstatus pelajar.
Tawuran terjadi ketika Ahmad dan teman-temannya terlibat saling ejek dengan rombongan pelajar  yang melintas di kawasan tersebut. Saling ejek itu berlanjut dengan saling melempar batu. Pelajar yang melintas  ada yang membawa senjata tajam. Senjata tajam inilah yang digunakan melukai punggung dan leher Ahmad.
Sejumlah teman yang melihat Ahmad terkapar penuh darah segera membawa korban ke rumah sakit. Namun, nyawa warga ini tidak tertolong.
Kepala Unit Reserse Kriminal sweta Ajun Inspektur Satu Iswantoro mengatakan, pihaknya masih menelusuri pelajar yang terlibat tawuran ini. ”Penyelidikan masih dilakukan. Sampai sekarang belum diketahui identitas sekolah pelajar yang tawuran selain SMAN 6,” ucap Iswantoro.



Tawuran SMKN 3 dan SMAN 7, Kepala Dinas Pendidikan Kota mataram Tak Ditegur
Satu pelajar tewas dan dua lainnya terluka akibat tawuran kemarin.
Selasa, 25 September 2012, 11:42

VIVAnews - Tawuran pelajar SMKN 3 dan SMAN 7  kembali terjadi. Satu pelajar dari SMAN 3, Alawi Yusianto Putra, tewas. Dua temannya, Dimas dan Faruq, terluka.
Tawuran pelajar dari kedua sekolah ini bukan yang pertama. Sebelumnya, pelajar kedua sekolah beberapa kali terlibat tawuran.
Meski bentrokan pelajar ini sering terjadi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan                                                                                                                                                    merasa tidak perlu menegur Kepala Dinas Pendidikan kota mataram. Kemendikbud juga tak menegurkepalasekolahkeduaSMAitu.
"Kami rasa tidak perlu menegur, mereka bukan pelaku tawuran," kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemendikbud, Ibnu Hamad saat berbincang dengan VIVAnews, Selasa 25 September 2012.
Menurut Ibnu, saat ini yang paling penting bukan menegur dan saling menyalahkan. "Yang paling penting bagaimana kepala dinas mengkoordinasikan jangan sampai kejadian serupa terjadi lagi," katanya.
Ibnu sendiri mengakui bahwa Kemendikbud belum memiliki kajian khusus untuk mengatasi tawuran antara pelajar SMKN 3 dan SMAN 7 mataram ini. Meskipun tawuran pelajar kedua sekolah yang berdekatan ini terjadi beberapa kali.








D.    Cara Mencegah Tawuran Antar Pelajar :
  1. Para Siswa wajib diajarkan dan memahami bahwa semua permasalahan tidak akan selesai jika penyelesaiannya dengan menggunakan kekerasan.
  2. Lakukan komunikasi dan pendekatan secara khusus kepada para pelajar untuk mengajarkan cinta kasih.
  3. Pengajaran ilmu beladiri yang mempunyai prinsip penggunaan untuk menyelamatkan orang dan bukan untuk menyakiti orang lain.
  4. Ajarkan ilmu sosial Budaya, ilmu sosial budaya sangat bermanfaat untuk pelajar khususnya, yaitu agar tidak salah menempatkan diri di lingkungan masyarakat.
  5. Tindakan kekerasan pasti akan menular, Pihak yang berwenang haruslah tegas memberikan sanksi untuk pelaku tindak kekerasan.


PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Tawuran pelajar adalah tindakan kriminal yang biasa terjadi di kota – kota besar di Indonesia, yang biasa terjadi karena di dasari alasan solidaritas sesama teman.
2.      Sekolah , lingkungan , orang tua , dan pemerintah merupakan peran yang paling utama dan harus bertanggung jawab serta bekerjasama dengan baik untuk menanggulangi permasalahan ini.
3.      Para pelajar juga harus menyadari bahwa kita sebagai generasi muda diwajibkan untuk saling bahu membahu mengisi kemerdekaan, memajukan bangsa kita. Membuat prestasi yang bisa mengharumkan nama bangsa , agar mereka tidak melakukan tindakan asusila seperti tawuran.
4.      Kepribadian setiap insan manusia pada dasarnya dalah sosok yang berbudi mulia. Hanya saja karena adanya faktor – faktor internal ataupun eksternal, yang ,membuat pribadi manusia mengalami proses perubahan. Dan dari proses perubahan tersebut dapat mengarah ke dampak yang positif atau negatif.

















DAFTAR PUSTAKA

  Ø  Shvoong.com
  Ø  Kompas.com
  Ø  VIVA.news.com
  Ø  Tutorialto.com
  Ø  Okezone.com
Ø  Perpustakaan Stahn
Ø  Lombok pos
Ø  www.google.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar